Poker Online

5 Daerah Seram di Dago, Bandung


5 Daerah Seram di Dago, Bandung

Cerita Tengah Malam - Bandung adalah tempat arah wisata untuk belanja serta berekreasi. Bila pergi ke Kota Bandung, tentu tidak komplet jika tidak bertandang ke Jalan Dago. Di jalan ini banyak Factory Outlet serta tempat kuliner yang enak; serta jika malam minggu, Jalan Dago jadikan tempat nongkrong buat golongan anak muda. Tidak hanya jadi obyek wisata,di lokasi Dago ini banyak punya narasi seram serta mitos yang tersebar di golongan warga. Berikut 5 tempat angker di jalan Dago, Kota Bandung :
Baca Juga : Misteri Ular Raksasa di Kalimantan
1. Simpang Dago 
Simpang Dago yang memiliki makna “perempatan” di jalan Dago ini ada di persimpangan jalan Dipati Ukur – jalan Sumur Bandung serta jalan Dago. Simpang Dago populer sekali dengan adanya banyak tragedi pembunuhan dalam tempat itu. Konon di simpang Dago ini seringkali mucul hantu wanita yang menggunakan pakaian berwarna hitam. Wanita itu ada pada sore hari cocok akan bergema adzan maghrib. Menurut narasi yang tersebar, bila Anda berpapasan dengan ia; jangan lihat mukanya. Bila Anda lihat mukanya,karena itu wanita itu akan ikuti Anda sampai rumah.

2. SMAK Dago 
SMAK (Sekolah Menengah Atas Kejuruan) Dago ini sesuatu sekolah kejuruan di wilayah Dago. Sekolah ini masih digunakan untuk pekerjaan pendidikan, meskipun ada masalah perselisihan atas tanah sekolah itu. Pada tanggal 18 Juli 2011 pernah berlangsung bentrokan di antara dua barisan yang merebutkan tempat sekolah ini. Pada momen itu satu unit mobil di bakar serta dua orang meninggal sebab pembacokan. Menurut narasi yang tersebar di golongan warga, kita larut malam melalui SMAK Dago ini senang ada bayangan yang ngintip dibalik gorden kelasnya. Diluar itu, dibawah jembatan penyemberangan di muka sekolahnya senang ada penampakan pocong, apabila Anda melalui sekolah ini pada larut malam seharusnya Anda membunyikan klakson.
Deposit Pulsa Tanpa Potongan
3. Misteri Rumah Dago 
Satu diantara rumah di jalan Dago ini telah populer sampai ke luar negeri sebab narasi mitos serta legendanya. Rumah ini terdapat di persimpangan Jalan Dago serta Dayang Sumbi, punya halaman luas serta wilayah resapan air yang baik layaknya seperti rumah serta wisma yang terdapat di daerah ini. Tetapi rumah ini punya garasi yang tidak pernah tertutup, serta di dalamnya tersimpan satu mobil antik yang disebut peninggalan Ir. Soekarno – sang presiden pertama Republik Indonesia. Serta anehnya , garasi ini tidak pernah ditutup sebab banyak yang mengatakan, waktu ditutup ada suara ketukan dari dalam garasi. Diluar itu, tv di dalam rumah ini tetap menyala serta suaranya sampai terdengar keluar, walau sebenarnya tidak ada orang di rumah itu.

4. Taman Rimba Dago Ahli 
Satu tempat yang simpan banyak misteri, sebab situasinya yang masih asri, dipenuhi pohon disana sini, serta condong kelihatan cukup angker tetapi menarik, itu Taman Rimba Raya (Tahura) Dago Ahli. Banyak mitos yang muncul di seputar wilayah ini, diantaranya ialah misteri dari dua gua disana, yakni gua Belanda serta gua Jepang. Gua Belanda memang lebih luas serta jelas dibanding dengan Gua Jepang, tetapi keduanya konon simpan cerita misteri yang belum juga teratasi sampai sekarang – diantaranya ialah penampakan prajurit zaman Belanda serta zaman Jepang. Diluar itu, banyak rumor yang mengungkapkan jika di Tahura Dago Ahli ini adalah tempat dimana Prabu Siliwangi – yang namanya asli Sri Baduga Maharaja, satu orang prabu dari Kerajaan Pakuan, Pajajaran, hingga sering wilayah ini dihubungkan dengan satu cerita misteri tanpa akhir.
Slot Game Indonesia
5. Curug Dago 
Curug alias air terjun memang tetap simpan beberapa cerita serta mitos di dalamnya, dimana banyak pantangan serta karena yang konon muncul sesudah berkunjung ke tempat itu. Diantaranya ialah Curug Dago, yang dapat ditempuh dengan melalui jalan dibawah PLTA Dago Bengkok. Curug ini konon populer oleh adanya prasasti Dago yang bertahtakan tulisan Thailand kuno di atasnya, serta satu kali lagi tetap jadi misteri. Banyak masyarakat menjelaskan, jika seringkali kelihatan figur monyet putih, yang diceritakan adalah jelmaan dari satu orang figur masyarakat ditempat – Bapak Haji Abdullah – yang bertapa disana semenjak tahun 1914 serta tidak pernah balik lagi.(**)