Poker Online

Misteri SMA 1 di Semarang


Misteri SMA 1 di Semarang

Cerita Tengah Malam - Di selama koridor ini sering terdengar derap langkah serdadu. Photo: metrosemarang.com/achmad nurseha SEMARANG – Peninggalan pemerintahan Belanda di SMA Negeri 1 Semarang tidak cuma lorong rahasia yang konon dapat tersambung dengan Lawang Sewu. Lokasi ini masih kental aura mistis yang dapat didapati di sejumlah sisi bangunan. Bersama dengan salah satu orang siswa yang memiliki potensi indera ke enam, metrosemarang.com coba menyisir satu-satu tempat sebagai ‘markas’ mahluk astral di sekolah ini.
Baca Juga : Misteri Gedung Marabunta Semarang
Cerita mistis di satu diantara sekolah favorite di Semarang itu tidak lepas dari riwayat waktu yang lalu, dimana bangunan ini sempat juga jadikan sekolah di waktu pemerintahan Belanda yakni Hogere Burger Schoool (HBS) pada tahun 1939-1942.

Selanjutnya pada tahun 1942 – 1945, sekolah yang ada di kompleks Taman KB itu jadikan asrama sekolah pendidikan tentara Jepang. Lalu kembali dipakai pemerintahan Belanda jadi Rumah Sakit Tentara pada 29 September 1945, tetapi cuma beberapa waktu saja.

Menurut salah satu orang siswa yang memiliki potensi indera ke enam, Hafira Nurul Amalia, sekolahnya itu jadi gudangnya lelembut. Ada banyak titik yang dikatakannya jadi tempat berkumpulnya mahluk astral. Tetapi, satu diantara tempat yang paling angker yaitu aula besar sekolah.

Di tempat itu, dia rasakan situasi yang betul-betul membuat hatinya tersayat. Aura rasa sedih benar-benar kental, dimana lantainya penuh darah dan terdengar isak tangis tiap hari. Beberapa ratus roh halus bergabung di gedung itu, mulai yang bertubuh utuh sampai terpotong-potong.
TOGEL ONLINE
“Ada yang kepalanya hilang, tangan, kaki, serta mata hilang. Kelihatannya tempat itu menjadi tempat peperangan, sebab penghuninya tidak cuma tentara Belanda, ada Jepang serta pribumi ,” papar siswi Kelas 2 Jurusan IPA itu pada metrosemarang.com waktu didapati di sekolahnya, Rabu (25/3).

Tempat ke-2 yang menakutkan yaitu di selama Koridor Riwayat sampai Koridor Kelas 10. Dalam tempat itu ada beberapa puluh tentara Belanda berbaris serta dua noni, komplet dengan gaun megahnya. “Di sini ada juga beberapa beberapa orang pribumi,” jelasnya.

Hafira juga kurang demikian memahami dengan kegiatan mereka di sekolahnya. Tetapi, ia menyangka beberapa mahluk astral itu sejumlah besar memang menempati lokasi itu. Sedang, beberapa mahluk yang lain condong tidak tinggal.

“Ada aula kecil yang biasa disebutkan lorong lelembut. Di sini menjadi tempat hilir mudik mahluk halus, baik tentara Belanda, tentara Jepang, noni-noni sampai orang pribumi,” cetus Hafira.

Tidak hanya tiga tempat di atas, ada banyak spot lain sebagai tempat bergabung lelembut penghuni SMA 1. (ans)