Poker Online

Cerita Tengah Malam, Gangguan Hantu Laut

Cerita Tengah Malam, Gangguan Hantu Laut

Cerita Tengah Malam, Gangguan Hantu Laut

Cerita Tengah Malam - Cerita ini berlangsung dua tahun kemarin,saat itu saya serta kawan saya Sharul pergi memancing di muara Changi Poin. Seperti biasa kami sampai disana jam 12 malam, sesampai disana saya terus siapkan perlengkapan memancing.
Baca Juga : Cerita Tengah Malam, KKN di Desa Penari
Malam itu cukup jelas dengan sinar bulan mengambang “tentu malam hari ini banyak ikan” kataku dalam hati. Sharul memacakan jorannya kurang lebih 50 mtr. dari tempatku. Ia belum membuat balingan pertama, maklum ia seseorang yang jeli.

Dalam asik saya termenung, mendadak saya dikagetkan dengan deringan loceng di joranku, terus saya bergegas kesana serta mula menarik tali pancing. Kurang lebih 10 minit saya bertanding dengan ikan itu pada akhirnya saya berjaya memperoleh ikan seberat 3 kilo. Setelah itu saya mendapatkan tangkapan ikan yang cukup cukup selama satu jam 1/2. Kotak ikan ku hampir 1/2 penuh.

Tapi kurang lebih jam 3 pagi saya mendapatkan satu gigitan yang kuat dari mulanya serta saya juga mengulung tali pancing ku sesungguh hati kerana berasa mungkin ikan yang dikailku seberat 5 kilo… huhuhu bestnya jenis ni bisik hati ku. Tapi kurang lebih 5 minit selanjutnya tarikan ikan hilang “Alamak lepas ikan aku”… Hamun ku sejurus.

Tapi yang benar-benar memelikkan aku… Demikianlah selanjutnya setelah ikan pertama ku lepas. Setiap saat ada deringan lonceng saya terus sentap serta menarik tali pancing… Seperti awal barusan, ikan akan hilang demikian saja. Turut kiraku telah 6 kali dia berlaku, saya mula merasakan benar-benar hairan. Jenis mana ikan bisa lepas sekitar 6-7 kali. Ini harus ada yang tidak terkena. Bisik hatiku.

Saya menyebut Sharul untuk pastikan sak wasangkaku. Memang benar demikianlah berlangsung jika Sharul ambil tempatku menyentap joran… Ikan berasa mengena tapi hilang sesampai digigi pantai. Persoalanya jenis mana ini bisa berlaku tanyaku pada Sharul, yang cukup bijaksana dalam bagian alam misteri serta sulit.
Bola Online Indonesia
Tanpa ada menjawab ia mengusap-usap cincin dijarinya, membaca doa yang saya juga tidak faham bunyinya serta terus mengambil langkah ke hadapan mengaup satu genggam pasir laut sekalian menyembur mentera. Sharul berpaling pada ku lalu menegur. “Kau jangan kaget jika ada benda yang keluar. Bikin bodoh saja ok?”. tuturnya pada ku. Ia terus mengambil langkah ke gigi air serta menabur jauh pasir laut yang di pegang barusan.

Alangkah terperanjatnya saya dengan apa yang berlaku saat itu. Sebelumnya seperti umpai-umpai hitam penuhi sungai itu serta perlahan jadi lautan rambut yang panjang seluas mata melihat. Saat itu juga selanjutnya kelihatan susuk badan yang tegap bermata merah garang melirik keluar dari laut ke arah ke pantai dimana Sharul berdiri. Oi panjangnya rambutnya dengan hanyunan badan ke kiri ke kanan. Benar-benar menyeramkan. Saya berasa gerum. Hingga saya hampir mahu pengsan. Saya cuba cabut lari, tapi kakiku sangat terasa lemah serta lembik seperti tahu “Jangan lari, kelak ia turut kau” Pekik Sharul.

Beberapa minit selanjutnya, instansi itu mengangguk-ngaguk kepalanya. Sekalian Sharul menadah tangan seperti berdoa. Instansi itu bergerak perlahan, sambil mengambil langkah kembali pada dalam laut serta hilang ditelan situasi malam yang kelam.

Sedetik selanjutnya Sharul memberikan sebotol air mineral yang sudah di jampinya, untuk menentramkan saya, serta mengatakan “Kau bisa terus pancing, ia tidak akan kalut kau lagi”, ia lalu pergi ke tempat jorannya yang telah lama dibiarkan. “Dia ni edan ke. Ada ia suruh saya pancing sorang-sorang”… Bisik hatiku. Kami lanjutkan memancing seperti seakan-akan tanpa apa-apa yang berlaku.

Sebelum pulang, seperti biasa kami akan ke pasar Changi Village bersarapan roti prata serta teh tarik. Saat itu Sharul bercerita padaku bahawa tadi malam Hantu Laut yang sudah mengambil ikan-ikanku, tapi sesudah diseru ia janji tidak mengganggu kami sampai bila-bila. Sharul mencadangkan kami balik lagi ke tempat sama pada minggu akan datangnya. Saya jawab “kirim salam je lah”