Poker Online

Misteri Patung Menari di Manado

Misteri Patung Menari di Manado

Cerita Tengah Malam, Dua patung pria serta wanita di sisa halaman kantor Unit Pelaksana Tehnis Wilayah (UPTD) Taman Budaya Sulawesi Utara (Sulut) terus jadi buah bibir warga.
Baca Juga : Misteri Air Terjun Grojogan Sewu
Patung berwarna putih berupa sepasang penari Maengket yang ada di Jalan Maengket Nomor 31 Manado itu, konon seringkali ketahuan bergerak sendiri. Beberapa orang ingin tahu dengan ceritanya serta coba menunjukkan sendiri kebenarannya.

Redaksi ZonaUtara.com ikut lakukan menelusuran untuk menguak kebenaran dibalik cerita misteri patung itu, apa betul-betul punya keanehan atau mungkin tidak.

Jumat (23/6/2017) malam seputar jam 23.00 Wita, patung yang sebenarnya berwarna putih tetapi mulai sirna dikonsumsi lumut di muka bangunan yang tidak tertangani itu kelihatan biasa saja. Tidak ada tingkah aneh atau angker yang kelihatan dari ke-2 patung.
CASINO ONLINE INDONESIA
Tetapi, hasil amatan ZonaUtara.com tidak sama dari pengalaman Yusman Pudiringan. Masyarakat yang tinggal tidak jauh dari tempat patung itu memiliki cerita menarik. Pria yang setiap hari akrab dipanggil Bu’ Empo ini, akui memiliki narasi aneh mengenai patung Taman Budaya.

“Suatu malam pas bulan Purnama. Saya bersama dengan istri duduk di teras rumah sekalian menghadap Taman Budaya. Iseng-iseng saya mengambil handphone serta menempatkan video untuk merekam situasi malam. Waktu ditempatkan ke patung, saya kaget. Patung itu benar-benar tidak bergerak, tetapi diantaranya terekam camera tidak memiliki kepala,” kisahnya.

Sesudah diputar berulang-kali, atas pendapat istri, video itu dihapus sebab membuat beberapa orang ketakutan waktu menontonnya.

Albri Pattilima, masyarakat lain yang tinggal dekat tempat patung, menjelaskan jika dirinya tidak pernah menunjukkan langsung keanehan seperti yang pernah didengarnya dari orang lain.

“Saya tidak pernah lihat langsung ada hal aneh mengenai patung itu. Tetapi sebab kemungkinan terlanjur terjaga di pikiran jika patung itu dapat bergerak sendiri, setiap saat melalui di Taman Budaya tetap merasakan angker,” ceritanya.