Poker Online

Tinggal di Rumah Berhantu


Tinggal di Rumah Berhantu

Cerita Tengah malam - Memang sudah mainstream sich beberapa hal beginian, tetapi kita kan masyarakat Indonesia yang sebagian besar senang beberapa hal bau mistis. Ya kaaan? Ngaku deh ngaku… Faktanya thread Keluarga Tidak Kasat Mata di Kaskus laku manis sampai ingin dijadiin film.
Baca Juga : Penunggu Pohon Sawo
Inspirasi ini spontan terbesit dikarenakan belakangan ini saya seringkali nongkrong di lapak Facebook group narasi serem.com. Group ini senang ngapdet narasi atau beberapa hal yang terkait dengan hantu. Walhasil, setiap kali mereka ngepost banyak deh yang nimbrung komen narasi pengalaman semasing. Well, saya mikir tentu akan hebat kalau pengalaman mistis diceritain di group.

Saya memang tetap tertarik dengar cerita-cerita mistis serta seringkali sekali diceritain sama orang yang ngalamin langsung. Rata-rata adalah orang yang saya mengenal baik jadi kemungkinan kecil kalau mereka dibuat-buat. Serta hikmah yang tetap saya petik dari kisah-kisah mereka ialah.. alhamdulillah ya Allah saya tidak memiliki ‘kemampuan’ lihat semacam itu.
Berat sekali woy ngejalanin hidup sekalian bertemu makhluk beda dunia selalu.

Etapi ya yang namanya apes memang tidak ada yang tahu. Saya pernah alami insiden tidak enak di rumahku sendiri.

Sebelum mengawali narasi, saya ingin memberi deskripsi dahulu kondisi rumahku seperti apa.

Saat itu (saya masih SMP), wilayah tempat tinggalku masih sepi. Rumah-rumah yang berdiri jaraknya berjauhan. Depan-belakang rumahku serta masih berbentuk kebun bambu. Intinya kalau sudah maghrib ke atas, rasa-rasanya seperti tinggal di wilayah pedalaman!

Jadi anak ke-2, nasibku paling apes masalah pembagian kamar. Saya tidur sendirian di lantai atas sesaat keluargaku lainnya dibawah.
Casino Online Indonesia
Dalam satu malam, saya melihat TV di kamar dengan volume perlahan sebab takut ketauan ayah. Takut nanti dimarahi mengapa tidak tidur, walau sebenarnya ada konser Vierra seru-serunya. Awalnya tidak ada hal aneh, sampai saya merasakan dengar suara tetesan air menerpa wajan yang cukup keras. Saya tidak berprasangka buruk benar-benar sebab dari lantai atas, turun ke bawah langsung tembus dapur.

Tek.. Tek.. Tek.. demikian kurang lebih bunyinya, berkali-kali.

Lumayan lama saya cuekin, eh kok ya mengganggu juga. Pada akhirnya tanpa ada berpikir beberapa macam saya putuskan dekati sumber suara. Saya bergegas menuruni anak tangga serta menyalakan lampu dapur. Yeah, kalau sudah jam 10 malem semua lampu di lantai bawah tetap dipadamkan terkecuali lampu kamar.

Waktu saya berjalan menuruni tangga, situasi mulai hening. Perlahan-lahan saya dekati wajan yang tempatnya di atas kompor itu.

Demikian saya cek, spontan saya syok. NGGAK ADA APA-APA di atas wajan! Air kek, cicak kek…. tidak ada! Kosong! Lha terus suara apa dari barusan yang ada serta sampai saya menuruni anak tangga masih terdengar?

Cepat-cepat saya meninggalkan dapur ke arah ruangan tengah. Saya coba tenang sekalian mensugesti diri kita kalau tidak kemungkinan ada ‘hal aneh-aneh’.

Oiya, di ruangan tengah itu ada hanya satu lampu penerangan ber-watt rendah yang menyengaja dinyalakan untuk menerangi lantai bawah jadi agar tidak gelap-gelap sangat. Lampu ini hanya digantung pada dinding. Kebetulan saya berdiri di deket situ. Eh gataunya… lampunya tiba-tiba disko! Mati-nyala-mati-nyala begitu terus… Persis seperti adegan di film-film horor itu astaghfirullohal’adzim….

Sekalian gemetaran saya berupaya membenarkan nyala lampu. Lalu ngibrit sekencang kemungkinan ke arah kamar. Serius, hawanya memang sudah mulai berasa tidak enak semenjak saya melihat wajan di dapur. Serta suara aneh barusan hilang saat itu juga cocok saya nengokin si wajan. Lampu yang tiba-tiba disko? Walau sebenarnya tegangan listrik di dalam rumah baik-baik saja. Benar-benar aneh.

Insiden saat itu cuma saya kira satu angin kemarin. Kemungkinan sebab saya sempat ketakutan, pada akhirnya berlangsung hal menyeramkan. Hingga kemudian di bulan Ramadhan selanjutnya, insiden ini berulang-ulang kembali.

Saat itu ayahku sedang di pabrik, kerja shift malam. Sesaat kok ya tumben ibu serta kakak adikku telah tidur di kamar depan, Malam itu masih jam 1/2 sepuluh serta saya tonton acara konser musik di TV di ruangan tengah . Lalu terdengar suara gesekan alat dapur yang sangka adalah spatula dengan wajan, berkali-kali.

Sreet… Sreet… Sreet…

Awalannya saya fikir, ah palingan tikus. Seputar 1/2 jam selanjutnya saya mulai jemu melihat TV hingga saya geser ke kamar untuk tidur.

Pada saat melalui dapur, saya memperhatikan wajan serta spatula yang tergeletak dalam tempat bersihkan piring. Tempat bersihkan piring ini terletak persis di muka tangga yang akan saya naiki. Wajannya sendiri berisi air kotor begitu. Biasalah, ngendon tadi malam bikin dicuci keesokan hari.

Demikian saya nyampe kamar, suara gesekan itu ada . ANEH. Serius deh, walau sebenarnya cocok saya melalui barusan baik-baik saja. Saya sempat parno tetapi langsung saya tolak perasaan itu jauh-jauh. Dengan sangat benar-benar berat hati pada akhirnya saya menuruni anak tangga, berjalan mengendap-ngendap sekalian memperhatikan wajan itu.

Kembali lagi aneh, pada saat wajannya saya perhatikan justru tidak kenapa-kenapa. Seakan tidak ada kegiatan benar-benar di sekelilingnya. Selanjutnya tidak kerasa langkah kakiku sampai di anak tangga paling akhir dan…
Casino Online Indonesia
… saya lihat dengan mata kepalaku sendiri bagaimana wajan itu bergerak mundur seakan ditarik oleh satu orang. Saat itu juga saya juga terpana, diam tidak berdaya..

Baru beberapa menit selanjutnya saya sadar lalu lari terbirit-birit ke arah kamar ibuku tidur.

Sekalian menangis ketakutan saya bangunkan ibu. Lalu saya tidur umpel-umpelan disana. Saya memang cemen kalau harus terkait dengan beberapa hal mistis di dunia riil mah. Hadeeehhh cukup hal menyeramkan ini berlangsung terakhirnya dalam hidupku.

Saya tahu penunggu sekitaran rumahku senang jahil, tetapi tidak sangka selanjutnya saya terkena huhu..

Sukur alhamdulillah, beberapa tahun selanjutnya saya sudah tidak pernah dapet masalah. Soalnya wilayah tempat tinggalku dari tahun ke tahun semakin ramai, banyak dibuat rumah serta kontrakan. Serta beberapa kumpulan pohon bambu di belakang rumah sudah lama ditebang.