Poker Online

Cerita Tengah Malam Gereja Sayidan, Jogja

Cerita Tengah Malam - Cerita Tengah Malam Gereja Sayidan, Jogja.

Cerita Tengah Malam Gereja Sayidan, Jogja

Gereja Gotik atau Gereja Tua Yogyakarta, waktu ini sebagai sorotan para rakyat. Bentuk dari bangunan yg mengadopsi gaya arsitektur Eropa acap kali mencuri perhatian rakyat, baik mereka yg bermukim pada Yogyakarta ataupun bagi mereka yg sekedar berkunjung dan  melihat bangunan ini.
Baca Juga : Cerita Tengah Malam Toko Merah
Gereja Gotik ini terletak di gang sempit Sayidan, Gondomanan, Yogyakarta. eksistensi bangunan ini memang terlihat sudah tidak terawat lagi. Sebagian masyarakat menganggap bangunan ini sebagai bangunan cagar budaya yang umurnya telah ratusan tahun, bahkan poly yg menduga bahwa bangunan ini ialah kawasan angker dengan segala mitos yang beredar pada masyarakat.

selesainya brilio.net melakukan penelusuran ihwal asal muasal dari bangunan yang dianggap gereja tadi, ternyata faktanya terkuak bahwa bangunan yg bergaya seperti bangunan pada film-film Disney ini bukanlah gereja, melainkan sebuah tempat tinggal   hunian.

"Bangunan tersebut (gereja gotik) bukan gereja, akan tetapi tempat tinggal   hunian," ujar Joko selaku koordinator RW dan  warga  orisinil yang tinggal di Sayidan.

Dipaparkan Joko, Kamis (26/tiga), sebutan gereja itu merupakan sebutan yang lahir berasal masyarakat sendiri sebab bentuknya yg memang menyerupai gereja. tapi di kenyataannya bangunan itu ialah tempat tinggal   hunian yg dimiliki oleh Thietikhien serta sekeluarga. Thietikhien ialah rakyat keturunan Tionghoa yang dulunya mempunyai perjuangan konfeksi di tempat tinggal   tadi.
Bola Online
"Dulu bentuk rumah ini tidak seperti ini, tapi sehabis Thietikhien wafat, anaknya yg pulang dari Belanda kemudian merenovasi tempat tinggal   tadi" ujar Tari, keliru seseorang masyarakat Sayidan.

Ternyata tempat tinggal   tersebut dibangun atas inisiatif anak kedua Thietikhien yang baru saja menyelesaikan gelar seorang ahli kesehatannya pada Belanda. tempat tinggal   tadi dibangun sang anak-anaknya pada tahun 1979.

Sepeninggalan sang suami, Ester Haryono (istri berasal Thientikhien) yg merawat rumah tadi. di rumah itu mereka merintis usaha konfeksi batik yg pada ekspor ke luar negeri.

selesainya nyonya rumah mangkat , residu sang anak yg mengurusi tempat tinggal   tadi. keliru satu anak bungsu asal Ester Haryono sempat menempati rumah tadi, namun di akhirnya juga meninggalkan tempat tinggal   itu.
Bola Online
Anak bungsu asal Ester Haryono itu kini   membuka museum Ullen Sentalu. "umumnya utusan berasal ahli waris tak jarang mengunjungi rumah buat sekedar membayar pajaknya," lanjut Joko.

Sekedar diketahui, bangunan ini pernah juga dipergunakan solois kenamaan, Ari Lasso, menjadi setting video klipnya. tetapi apapun informasi mistis yg berkembang perihal bangunan ini, yg pasti bangunan tadi bukanlah gereja dan  tidak pernah terjadi aktivitas peribadahan di dalamnya. Jika ada patung-patung yang terdapat di interior ataupun eksteriornya, semuanya hanya hiasan yang digunakan tempat tinggal   tadi.

Sumber : Brilio